Panasnya Film Total Recall (2012)



Aksi laga, ledakan bertubi-tubi dan perkelahian yang melibatkan wanita-wanita seksi dalam film Total Recall (2012).


Total Recall (2012) memiliki semua faktor penting yang dibutuhkan untuk menjadi film musim panas yang sempurna. Di film ini Anda bisa dipuaskan dengan aksi laga tanpa henti, ledakan bertubi-tubi yang ditingkahi teknologi canggih dari masa depan. Satu lagi yang tak ketinggalan adalah wanita-wanita seksi yang lihai berkelahi.

Film ini mengambil latar keadaan dunia pasca perang senjata kimia. Konflik antar kelas, seperti sinyalir Karl Marx di mana kaum kaya bertarung dengan kaum buruh terasa betul dalam film ini. Di sini bisa ditemukan dengan mudah pertentangan kelas menengah ke atas yang tinggal di United Federation of Britain (UFB) dan kelas buruh yang menetap di The Colony (Australia saat ini).

Hanya dua wilayah inilah yang tersisa untuk ditinggali. Akibatnya daerah ini menjadi padat penduduk yang memicu pertentangan. Kesenjangan sosial semakin nyata.

Tapi meski situasi makin memburuk, tidak banyak yang berani mempertanyakan keadaan ini. Hanya segelintir pemberontak yang berjuang untuk kesetaraan. Kelompok ini dipimpin oleh Matthias (Bill Nighy) yang misterius. Sementara beberapa oknum UFB menjadi jongos kaum kaya. Oknum UFB ini berusaha memberantas penduduk The Colony agar mereka bisa membangun ulang wilayah tersebut untuk melayani penduduk kaya.

Ada pula Douglas Quaid (Colin Farrell), seorang buruh pabrik robot, yang kerap meragukan kebahagiaan dan kepuasan dirinya sendiri. Setiap malam ia bermimpi tentang dirinya dan seorang wanita yang tidak ia kenal sedang melarikan diri dari polisi federal. Namun dalam setiap mimpi ia tertangkap dan terbangun.

Dalam upaya menghibur diri, Douglas mencari kesenangan maya dengan datang ke sebuah fasilitas pemberi ilusi bernama Rekall. Di sana ia membeli sebuah serum ilusi untuk menjadi agen rahasia ganda, baik untuk UFB dan kelompok pemberontak. Namun, sebelum ia sempat mulai berilusi, segerombolan polisi datang menyergap tempat tersebut, dan hebatnya Douglas berhasil membunuh mereka semua.

Douglas semakin mempertanyakan apa yang terjadi. Mengapa tiba-tiba dia disergap. Bagaimana ia bisa mengalahkan polisi-polisi tersebut dengan mudah? Apakah ini nyata atau mimpi? Dan pertanyaan terpenting adalah siapa ia sesungguhnya?

Total Recall (2012) adalah daur ulang dari versi sebelumnya pada tahun 1990, dimana Arnold Schwarzenegger menjadi bintang utama.

Garapan baru ini dibuat dengan atmosfir yang lebih serius. Meninggalkan unsur-unsur komedi dari versi lama. Walaupun film ini juga mengambil tema masa depan, namun tidak terlalu banyak makhluk asing yang menjijikkan. Justru banyak elemen-elemen futuristik yang sangat menarik, seperti mobil terbang, tato yang menyala seperti lampu, alat transportasi yang bisa membawa penumpang menyeberangi bumi dalam waktu kurang dari satu menit, telepon yang tertanam di telapak tangan, dan masih banyak lagi.

Tapi Kate Beckinsale lah yang mencuri perhatian dengan perannya sebagai Lori Quaid, istri Douglas yang juga seorang agen UFB. Beckinsale sukses memerankan agen antagonis tanpa ampun yang lihai berkelahi dan rela melakukan apapun untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam pakaian hitam ketatnya yang seksi, Beckinsale membuat karakter Douglas kewalahan.

Protagonis wanita dalam film ini Melina (Jessica Biel) seperti tenggelam dalam karakter Beckinsale. Peran Biel terlihat datar jika dibandingkan dengan si antagonis. Begitu juga halnya dengan Colin Farrell, kehadirannya seperti pelengkap visual, karena wajah “bad boy” nya dan perawakannya yang sangat menarik. Secara peran, tidak ada yang istimewa dengan Douglas. Justru sepertinya karakter ini hanya berusaha bertahan hidup, dengan terus berlari dan menembak tepat sasaran.

Sayangnya, walaupun film ini nikmat ditonton dengan mata, namun tidak memiliki cukup lika-liku cerita. Total Recall semestinya bisa memainkan banyak jalan cerita, dan membuat penonton bertanya-tanya dari awal sampai akhir film.

Versi baru ini sangat mudah ditebak dan tidak terlalu sulit untuk dicerna. Padahal film ini seharusnya menitikberatkan pada permainan pikiran dengan adanya berbagai teknologi dan serum yang dipakai untuk menghilangkan, menukar dan mengembalikan ingatan seseorang.

Mungkin, sang sutradara, Len Wiseman, sengaja menjadikan film ini sederhana dalam jalan cerita dan meriah secara visual. Sebagai konsekuensinya film ini gagal menampilkan esensi permainan pikiran dalam Total Recall.

Subscribe My Blog

Comments

Education Blog said...

Mantap gan.. Ijin Sedot yak :)